Mengenai Saya
PENERAPAN TYPE OF CHARACTER DALAM KARYA AUDIO VISUAL
PENERAPAN
TYPE OF CHARACTER DALAM KARYA AUDIO VISUAL
Oleh : Rahmat Tauvani
Sebuah karya Audio
visual dalam format apapun, selalu direncanakan dari berbagai macam aspek agar
segala apa yang diciptakan dapat menggiring penonton atau pemirsa ke arah
penghayatan terhadap rangkaian gambar-gambar dalam dinamisasi frame, dimana
pada akhirnya nanti pemirsa melalui proses imajinasi alam pikiranya itu dapat
merasakan arti ketegangan, kegembiraan, ketakutan, kesedihan, keharuan, dibalik
alur cerita yang ditontonnya. Dari banyakanya aspek perencanaan dalam merancang
karya audio visual itu, salah satu kunci utama daya tarik dalam karya audio
visual entah itu format film, sinetron, video clip, konser musik atau format
apapun juga namanya, adalah dari aspek pengambilan gambar meskipun tanpa
menyepelehkan aspek ceritanya. Ada sebuah istilah yang sering kita dengar dan
mungkin para pembaca sudah pernah mendengarnya, yaitu dengan kata “Sebuah
Gambar lebih banyak bercerita dari pada Seribu Bahasa”. Pernyataan ini lebih
menegaskan pada aspek visualisasinya bahwa sebuah gambar lebih banyak
menceritakan atau mengilustrasikan suatu peristiwa dari pada harus menceritakan
dengan seribu kata-kata ataupun kalimat. Deri penjelasan di atas, maka dapat
disimpulkan,bahwa gambarlah yang akan menggiring persepsi pemirsa terhadap
tersajinya suatu realita imajinasi dalam alur cerita film ataupun suguhan program acara dari salah satu stasiun
televisi.
Di dunia television
broadcasting, aspek pengambilan gambar dalam karya audio visual sering disebut
dengan istlah Teknik Kamera Elektronik atau dengan menyingkatnya kata yang
lebih sederhana yaitu memakai sebutan Teknik Kamera. Dalam membahas Teknik
Kamera Elektronik terdapat 4 komponen yang terkait diantaranya Camera Angle, Type of Shot, Type
of Character dan Moving Camera. Untuk memaksimalkan penjelasan
lebih detil, kali ini akan dibahas hanya Type of Shot saja. Dan penjelasan
secara lengkap akan diuraikan sebagai berikut :
A. Pengertiannya
Type of Character dalam pengertian karya audio visual berati bentuk penciptaan frame berdasarkan karakter obyek dalam menceritakan suasana atau suatu peristiwa dalam alur cerita. Pernyataan ini menegaskan, bahwa kamera yang dipakai dalam membidik obyek atau dengan istlah lebih populer “Obyek dalam View Camera” itu, menghasilkan karakter kondisi, situasi maupun gaya yang mencerminkan efek pengadegan dariobyek yang ingin divisualisasikan kepada pemirsa. Pemakaian Type of Character ini diharapkan dapat menghasilkan suatu rekman peristiwa dengan berbagai macam karakter gambar terhadap pemeranan tokoh. Setiap hasil bidikan dalam bentuk frame atau ukuran frame selalu mempunyai kandungan makna dan nilai tertentu dari jenis Type of Character yang dipakainya.
Type of Character dalam pengertian karya audio visual berati bentuk penciptaan frame berdasarkan karakter obyek dalam menceritakan suasana atau suatu peristiwa dalam alur cerita. Pernyataan ini menegaskan, bahwa kamera yang dipakai dalam membidik obyek atau dengan istlah lebih populer “Obyek dalam View Camera” itu, menghasilkan karakter kondisi, situasi maupun gaya yang mencerminkan efek pengadegan dariobyek yang ingin divisualisasikan kepada pemirsa. Pemakaian Type of Character ini diharapkan dapat menghasilkan suatu rekman peristiwa dengan berbagai macam karakter gambar terhadap pemeranan tokoh. Setiap hasil bidikan dalam bentuk frame atau ukuran frame selalu mempunyai kandungan makna dan nilai tertentu dari jenis Type of Character yang dipakainya.
B. Jenisnya
Secara lengkap tentang
jenis-jenis Type of Character tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Back
Light Shot
Teknik pengambilan gambar yang menunjukkan penyinaran obyek dari arah belakang sehingga keberadaan karakter obyek seolah-olah sengaja disembunyikan dari pandangan. Teknik ini memberikan illustrasi bahwa sebagian dari keseluruhan obyek dalam keadaan tersebunyi atau terlihat samar-samar, sehingga sulit dikenali identitasnya. contohnya semacam seekor rusa yang berada ditengah hutan dalam suasana senja hari, karena cahaya senja berada dalam posisi di belakang obyek, maka rusa dalam kedaan samar tenik ini juga dikenal dengan nama siluet.
Teknik pengambilan gambar yang menunjukkan penyinaran obyek dari arah belakang sehingga keberadaan karakter obyek seolah-olah sengaja disembunyikan dari pandangan. Teknik ini memberikan illustrasi bahwa sebagian dari keseluruhan obyek dalam keadaan tersebunyi atau terlihat samar-samar, sehingga sulit dikenali identitasnya. contohnya semacam seekor rusa yang berada ditengah hutan dalam suasana senja hari, karena cahaya senja berada dalam posisi di belakang obyek, maka rusa dalam kedaan samar tenik ini juga dikenal dengan nama siluet.
* Fungsi dari teknik ini
adalah ingin menyampaikan karakter obyek, dalam keadaan tersembunyi sehingga
sulit dikenali keberadaannya. Teknik ini dalam program acara berita sering
ditampilkan nara sumber yang disembunyikan identitasnya, misalkan wawancara
dengan para psk terselubung.
* Dalam implementasinya
teknik ini selalu dipadu dengan Type of Shot dan Camera Angle sesuai
dengan keadaan yang diperlukan berdasarkan alaur cerita yang dipakai tentu dari
arahan sutradara dengan penata kamera.
* Teknik ini akan
mencerminkan gambar yang lebih dramatik ketika digabungkan juga dengan teknik
Moving Camera, seperti film-film produksi Amerika yang serba dinamis dalam
mengikuti alur ceritanya, sehingga penonton dibuat puas untuk melihatnya.
* Pemberian sinar dari
arah belakang obyek membuat keberadaan obyek terlihat lebih menarik dan
dramatik, apalagi kalau dilakukan dengan menambahkan teknik Moving Camera di
dalamnya, hingga nantinya dapat menghasilkan deretan frame dalam kedinamisan
alur ceritanya *
2.
Reflection Shot
Teknik pengambilan
gambar yang menunjukkan efek pencerminan pada obyek . Pengeksekusiannya
bisa melalui pencerminan pada cermin atau air. Teknik ini memberikan illustrasi
bahwa obyek yang dibidik tidak dilakukan secara lang pada obyeknya akan tetapi
pembidikan diarahkan pada hasil cerminan dari beraksinya para aktor di depan
cermin itu. contohnya semacam ketika seorang berada di dalam mobil sedang
duduk santai sambil merokok itu, tiba-tiba dikejutkan kedatang seseorang dari
arah belakang dalam view samping mobil. Pengambilan gambarnya tidak diarahkan pada
seseorang yang mau penghampiri itu secara langsung pada obyeknya akan tetapi
melalui pencerminan pada spion bobil disebelah kanannya.
* Fungsi dari teknik ini
adalah ingin menyampaikan karakter obyek, dalam keadaan tidak langsung pada
obyeknya. Teknik ini sangat cocok untuk film-film bergenre action misalnya
kejar-kejaran mobil dimana viewnya di arahkan pada spion mobil yang berada di
belah kiri, kanan maupudi atas kepalanya itu.
* Dalam implementasinya
teknik ini selalu dipadu dengan Type of Shot dan Camera Angle sesuai
dengan keadaan yang diperlukan berdasarkan alaur cerita yang dipakai tentu dari
arahan sutradara pada penata kamera. Demikian juga alat pencerminan tidak hanya
kaca cermin saja, namun benda lain semacam kaleng, air juga bisa dimainkan
dalam pencerminan obyek dalam bidikan kamera.
* Teknik ini akan
mencerminkan gambar yang lebih dramatik ketika digabungkan juga dengan teknik
Moving Camera, misalkan pembuatan adegan shooting di kolam renang atau perjalan
melali sungai dengan perahu dimana dalam pengeksekusian dilapangan memakai
Crane yang diletakkan di atas kapal dalam posisi dibelakang , di damping
ataupun di depan terhadap perahu yang menjadi sasaran pembidikan kamera.
Lihatlah film-film produksi Amerika yang serba dinamis dalam mengikuti alur alur
gerakdari aktornya sehingga penonton di buat gerah untuk mengikuti
ceritanya.
* Berbagai macam contoh
penerapan Reflection Shot dengan keragaman benda yang dijadikan bahan
pencerminan pada obyek, semata-mata untuk mendramtisir suasana pengadegan dari
beracktingnya para aktor dalam alur suatu cerita film *
3. Door
Frame Shot
Teknik pengambilan
gambar yang menunjukkan kamera perekam berada diluar lokasi obyek berackting.
Pengeksekusiannya misalnya pengadegan dilakukan di dalam ruang tamu
dimana menceritakan tentang suatu keribuatan keluarga, maka kamera merekamnya
secara tidak langsung di dalam rumah tetapi di lakukan di luar rumah kamera
dibidikan pada pintu rumah sehingga obyek tersenbunyi dengan sendirinya. Teknik
ini memberikan illustrasi bahwa obyek yang dibidik tidak dilakukan secara
terang terangan, akan tetapi di kelabui dengan harapan penonton nanti
bisa dibuat menjadi penasaran dalam menyaksikan adegan tersebut.
* Fungsi dari teknik ini
adalah ingin menyampaikan karakter obyek, dalam keadaan tidak langsung pada
obyeknya. Teknik ini sangat cocok untuk menceritakan adegan keributan, misalnya
pertengkaran suami istri di dalam rumah hingga piring dan rantang secara
spontan keluar dari pintu atau cendela serta hampir mengenai orang yang sedang
lewat disitu.
* Dalam implementasinya
teknik ini selalu dipadu dengan Type of Shot dan Camera Angle sesuai
dengan keperluan berdasarkan alaur cerita yang dipakai, tentunya dari arahan
sutradara pada penata kamera.
* Teknik ini akan
mencerminkan gambar yang lebih dramatik ketika digabungkan juga dengan teknik
Moving Camera, misalkan pembuatan adegan tersebut menggunakan alat crane
sehingga kamera sebagai perekam adegan lebih dinamis pergerakannya.
4. Profile
Shot
Teknik pengambilan
gambar yang menunjukkan kamera perekam berada sangat dekat dengan keberadaan
obyek. Pengeksekusiannya misalnya pengadegan dilakukan pada seseorang
dengan kamera membidik pada situasi ekspresi wajah seseorang dengan sudut
kemiringan tertentu. Teknik ini biasanya diambil dalam posisi miring dengan
obyek entah sebelah kiri atau sebelah kanan di mana obyek tersebut dibidik.
Teknik ini memberikan illustrasi bahwa obyek yang dibidik memberikan kesan
tertekan misalnya murung, sedih, tertawa, takut dengan karakter pengekspresiannya.
* Fungsi dari teknik ini
adalah ingin menyampaikan karakter obyek, dalam keadaan situasi tertentu sesuai
dengan kebutuhannya. Teknik ini sangat cocok untuk menceritakan adegan pada
situasi tertentu obyek terkena dampaknya hingga menimbulkan sedih, takut,
marah, kecewa, ceriah serta siatuasi lainnya dan biasanya pengadegannya untuk
satu orang dengan maksud untuk mengetahui karakter dari seseorang yang
berperan.
* Dalam implementasinya
teknik ini selalu dipadu dengan Type of Shot dan Camera Angle sesuai
dengan keperluan berdasarkan alur cerita yang dipakai, tentunya dari arahan
sutradara pada penata kamera.
* Teknik ini akan
mencerminkan gambar yang lebih dramatik ketika digabungkan juga dengan teknik
Moving Camera, misalkan pembuatan adegan tersebut menggunakan alat crane
sehingga kamera sebagai perekam adegan lebih dinamis pergerakannya hingga dapat
menciptakan dinamisasi frame dari runutan cerita.
5. Over
Shoulder Shot
Teknik pengambilan
gambar yang menunjukkan kamera sedang merekam adegan dari dua orang yang saling
berhadapan dalam suatu pembicaraan. Pengeksekusiannya mengambil secara
penuh terhadap obyek lawan bicara sedangkan pembicara divisualisasikan separuh
dan lebih dekat dengan kamera pembidik. Teknik ini biasanya diambil dalam posisi
dibelakang obyek bicara dengan menampilkan sedikit bahunya.Dalam perekamannya
selalu dilakukan secara bergantian dalam posisi searah. Teknik ini memberikan
illustrasi bahwa obyek yang diajak bicara ukurannya lebih kecil dan jauh dari
kamera.
* Fungsi dari teknik ini
adalah ingin menyampaikan karakter obyek, dalam situasi pembicaraan
tentang suatu masalah dari dua orang tokoh. Biasanya bentuk atau ukuran frame
shot terdiri dari meuim shot untuk menandakan kesan kenormalan situasi dan
Camera Angle yang dipakai kebanyakan adalah Eye Level Angle atau posisi
sejajar dengan mata berdiri. Pada kesempatan laian teknik ini juga bisa dipakai
dalam adegan berantam atau sedangmelakukan pertempuran dengan beberapa bentuk
frame shot yang ditampilkan.
* Dalam implementasinya
teknik ini selalu dipadu dengan Type of Shot dan Camera Angle sesuai
dengan keperluan berdasarkan alur cerita yang dipakai, tentunya dari arahan
sutradara pada penata kamera.
* Teknik ini akan
mencerminkan gambar terkesan lebih dramatik ketika digabungkan juga dengan
teknik Moving Camera, misalkan pembuatan adegan tersebut menggunakan alat crane
atau jimy jeep sehingga kamera sebagai perekam adegan lebih dinamis
pergerakannya hingga dapat menciptakan dinamisasi frame dari runutan cerita.
6. Artificial
Shot
Teknik pengambilan
gambar yang menunjukkan kamera sedang merekam adegan namun sengaja
dihalang-halangi suatu benda di depan kamera. Pengeksekusiannya teknik
ini bisa saja memakai penghalang semacam pagar atau rumput dan juga bisa
semacam segerombol tanaman bunga warna warni dikeun bunga, dimana
penempatannya didekatkan pada depan lensa kamera pembidik.
* Fungsi dari teknik ini
adalah ingin menyampaikan karakter obyek, dalam situasi lebih menarik
suasana sehingga menghasilkan gambar lebih dramatik dan fantastik. Pada
kesempatan lain obyek menjadi terhambat pergerakannya, hal ini dapat disaksikan
ketika para demonstran itu ramai-ramai menyerbu kantor DPR untukmenyuarakan
aspirasi, namun gerakannya terhalang pagar pembatas kawat berduri. Hal inilah
oleh para kamerawan dengan kejeliannya membidik di balik kawat berduri atau
pagar yang menjadi penghalang itu.
* Dalam implementasinya
teknik ini selalu dipadu dengan Type of Shot dan Camera Angle sesuai
dengan keperluan berdasarkan alur cerita yang dipakai, tentunya dari arahan
sutradara pada penata kamera.
* Teknik ini akan
mencerminkan gambar terkesan lebih dramatik ketika digabungkan juga dengan
teknik Moving Camera, misalkan pembuatan adegan tersebut menggunakan alat crane
atau jimy jeep sehingga kamera sebagai perekam adegan lebih dinamis
pergerakannya hingga dapat menciptakan dinamisasi frame dari runutan cerita.
7. Fast Road
Effect Shot
Teknik pengambilan
gambar yang menunjukkan kamera sedang merekam adeganpada seseorang lagi bekerja
di suatu tempat tertentu. Pengeksekusiannya teknik dimaksudkan untuk
mendramatisir suasana. misalkan pekerjaan seorang penyapu jalan raya.
* Fungsi dari teknik ini
adalah ingin menyampaikan karakter obyek, dalam situasi lebih menarik
suasana sehingga menghasilkan gambar lebih dramatik terhadap apa yang telah
dilakukannya. Pada kesempatan lain obyek menjadi lincah pergerakannya, hal ini
dapat disaksikan ketika orang sedang melakukan lari karena dikejar anjing
galak. Juga kendaraan bajaj dengan seenaknya nyelonong begitu saja samapai
motor orang yang disalipnya itu hampir jauh dan secara spontan pengendara itu
teriak diamput…koen iku…
* Dalam implementasinya
teknik ini selalu dipadu dengan Type of Shot dan Camera Angle sesuai
dengan keperluan berdasarkan alur cerita yang dipakai, tentunya dari arahan
sutradara pada penata kamera.
* Teknik ini akan
mencerminkan gambar terkesan lebih dramatik ketika digabungkan juga dengan
teknik Moving Camera, misalkan pembuatan adegan tersebut menggunakan teknik
panning di mana kamera mengikuti pergerakan obyek.
8. Walking
Shot
Teknik pengambilan
gambar yang menunjukkan kamera sedang merekam adeganpada seseorang lagi bekerja
di suatu tempat tertentu, namun dalam pengeksekusiannya dilakukan secara
dinamis dimulai dari kakinya terus berjalan sampai kamera menunjuk pada
seseorang. Pengeksekusiannya teknik dimaksudkan untuk mendramatisir suasana.
seseorang yang baru saja turun dari mobilnya .
* Fungsi dari teknik ini
adalah ingin menyampaikan karakter obyek, dalam situasi lebih menarik
suasana sehingga gambar diambil secara pelahan-lahan pada bagian yang menarik
hingga mengenai ke seluruhan badan. Pada kesempatan lain obyek menjadi
perhatian dikarenakan ada sesuatu keganjilan dari pekerjaannya . Ketika seorang
tentara yang sedang bertempur, tiba-tiba peluruhnya habis, maka dia mengambil
peluruh dari sakunya dan ketika dipasangkan ke senjatanya peluruh tersebut
jatuh, maka kamera mengfokus pada peluruh yang jatuh itu untuk kemudian
bergerak ke atas sampai sang serdadu itu memasangkannya dengan sempurna.
* Dalam implementasinya
teknik ini selalu dipadu dengan Type of Shot dan Camera Angle sesuai
dengan keperluan berdasarkan alur cerita yang dipakai, tentunya dari arahan
sutradara pada penata kamera.
* Teknik ini akan mencerminkan
gambar terkesan lebih dramatik ketika digabungkan juga dengan teknik Moving
Camera, misalkan pembuatan adegan tersebut menggunakan teknik Tilt-Up di mana
kamera mengikuti pergerakan obyek dari bawah ke atas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
VAN's
Diberdayakan oleh Blogger.
Archives
-
▼
2012
(32)
-
▼
September
(29)
- M U L T I M E D I A VIDEO
- <!--[if gte mso 9]> 800x600 <![endif]--><!--...
- Hyperlink Code
- Download Sidebar Gadget Terbaik untuk Windows 7
- How to photograph lightning
- Belajar HTML “Cara membuat Hyperlink”
- M U L T I M E D I A VIDEO
- Cara Membuat Read More(Baca Selengkapnya)
- Membuat Efek Hujan Love Dan Kembang Api di Blog
- Materi Multimedia Web SMK Kelas X SMT 1: HTML Posting
- Membuat Efek Daun Berjatuhan di Blog
- Pengertian Storyboard
- Devinisi Film
- Pengertian Estetika
- Pengertian KKPI Oleh:Rahmat Tauvani KKPI m...
- Pengertian Internet Oleh:Rahmat Tauvani Pengert...
- Pengertian Fotografi Pengertian Fotograf...
- Desain grafis Oleh:Rahmat Tauvani Desain grafis...
- <!--[if gte mso 9]> <![endif]--><!--[if gt...
- <!--[if !mso]> v\:* {behavior:url(#default#VML);...
- Cara membuat efek hujan daun berguguran pada blog
- <!--[if gte mso 9]> <![endif]--><!--[if gte...
- Mengatur Letak Table Pada Layar Monitor
- MATERI DASAR PEMROGRAMAN HTML
- PENERAPAN TYPE OF CHARACTER DALAM KARYA AUDIO VISUAL
- Sudut pengambilan gambar kamera(ANGLE)
- PENERAPAN SINGLE CAMERA DALAM KARYA AUDIO VISUAL
- Seluk Beluk Desain Suratkabar
- Operating System
-
▼
September
(29)
0 komentar:
Posting Komentar